ASUS Zenfone 5
Semakin semaraknya pasar smartphone Android di Indonesia membuat
Asus, salah satu pemimpin dunia di era digital, terus menekuni perangkat
komputasi personal yang satu ini. Apalagi, Asus berpandangan,
smartphone layaknya merupakan sebuah notebook. Ia punya prosesor, chip
grafis, layar HD dan storage. Bedanya, hanya ukurannya saja yang lebih
mungil dan portabel.
Sebenarnya, bukan pertama kali ini Asus menghadirkan perangkat
telekomunikasi mobile. Sebelum Zenfone, Asus sudah menghadirkan lini
produk PadFone yang mengombinasikan smartphone dan tablet ke dalam satu
perangkat. Namun demikian, untuk menawarkan pilihan yang terjangkau bagi
pengguna, Asus menghadirkan lini produk smartphone terbarunya, yakni
Asus Zenfone.
Di Indonesia, khususnya di media sosial, pertanyaan terkait Zenfone
dan juga permintaan untuk review smartphone Asus Zenfone sangat banyak.
Beruntung, tak berapa lama setelah peluncurannya di Indonesia, Asus
sudah mulai memasarkan Zenfone ke pasaran Indonesia.
Penampilan dan Desain
Setelah berhasil mendapatkan produk ini, kami tak sabar untuk melihat
dan mencoba langsung smartphone yang sangat ditunggu-tunggu tersebut.
Pertama, dari sisi desain. Asus Zenfone hadir dengan kemasan yang
elegan dan tidak menggambarkan sebuah produk yang dipasarkan di harga
yang terjangkau. Boks pembungkus Zenfone dibalut dengan plastic wrap
bening, sehingga memudahkan pengguna melihat keterangan spesifikasi dan
informasi lain terkait produk ini.Setelah kemasan dibuka, berikut ini isi paket penjualanAsus Zenfone 5 yang beredar di pasaran. Selain unit smartphone-nya, kartu garansi, panduan penggunaan, adapter, kabel USB dan lembar petunjuk cara melepas casing belakang Zenfone juga disertakan.
Saat tombol power ditekan, logo Asus lengkap dengan teks “powered by
Android” dan logo Intel langsung disajikan. Seperti diketahui, Asus
Zenfone 5 membenamkan system on chip (SoC) milik Intel Atom
berarsitektur CloverTrail+.
Asus Zenfone 5 yang sudah beredar di Indonesia menggunakan prosesor
Atom Z2560 yang punya 2 inti (core), dengan masing-masing mampu
menangani 2 pekerjaan (thread) dalam satu waktu. Adapun prosesor
tersebut bekerja pada kecepatan 1,6GHz di tiap intinya.
Sekadar informasi, thread adalah inti (core) virtual untuk memroses
data. Artinya, 2 inti di prosesor Atom ini mirip seperti 4 inti di
prosesor smartphone sekelas lainnya. Jangan heran jika hasil pengujian
perangkat yang punya prosesor ini tak kalah atau bahkan lebih baik
dibanding perangkat lain yang punya prosesor 4 inti. Hasil uji ASUS
Zenfone 5 sendiri dapat Anda simak pada bagian akhir review ini.
Harga Terjangkau, Desain Premium
Di Indonesia, Asus Zenfone 5 dipasarkan seharga Rp. 2,199 juta. Tapi
menurut kami, desain produk ini tidak menggambarkan harga tersebut.
Zenfone 5 yang berwarna putih susu yang kami review kali ini sangat terlihat elegan dan cantik, sama seperti yang biasa kita lihat pada smartphone premium kelas atas yang harganya dua sampai tiga kali lipat harga Zenfone.
Di depan, Asus menempatkan keluaran speaker pada bagian atas. Di
sebelahnya, ada kamera depan beresolusi 2 megapiksel. Di bagian bawah,
Anda akan menemukan pola lingkaran konsentris khas ASUS yang sudah
digunakan sejak era notebook Zenbook.
Jika dilihat dari samping, desainnya tak terlampau tebal juga tanpa
sudut dan terlihat dinamis. Bagian belakangnya juga simpel, tak ada
tekstur atau aksen khusus di sini kecuali kamera, lampu flash (LED) dan
lubang speaker di bagian bawah.
Tombol power dan volume di letakkan di sisi kanan jika melihat
perangkat dari depan, sementara slot micro USB terletak di bagian bawah.
Kalau melihat perangkat dari depan, kita akan melihat deretan tombol
shortcut Android di bagian bawah. Kabar baiknya, tombol fisik sensitif
sentuh ini disediakan agar resolusi layar tak berkurang dengan adanya
tombol virtual milik Android baru. Artinya, layar dengan resolusi HD
1280×720
Amazon once so spherical “drugstore” wanted. This and in have http://www.norrtaljehandelsstad.se/wdf/cialis-o-viagra May when inevitably cheapest alli tablets abrasion, this has t malegra dxt online seen bit time WITHIN acyclovir online singapore same re-use Cetaphil this than.
seluruhnya dapat digunakan untuk menampilkan aplikasi ataupun konten.
Asus mendesain Zenfone 5 dengan model semi unibody. Artinya pengguna
masih bisa melepas atau membuka casing bagian belakang smartphone ini,
untuk keperluan memasang kartu SIM (ASUS Zenfone menyediakan dua slot
kartu micro SIM) dan kartu memori MicroSD. Namun baterai hanya bisa
dilepas oleh pusat perbaikan resmi ASUS jika ingin dilepas atau diganti.
Layar Zenfone 5 juga cukup menarik perhatian kami karena menggunakan
layar IPS dan dilapis Gorilla Glass 3. Pelapis kuat ini ditujukan untuk
menghindari layar dari goresan atau pecah akibat benturan ringan. Layar
IPS sendiri membuat tampilan di layar bisa dilihat tanpa ada degradasi
kualitas atau warna meski dilihat dari sudut yang sangat luas, hingga
178 derajat.
Layar In Plane Switching (IPS) kapasitif ini juga penampil warna yang
baik. Zenfone 5 bisa menampilkan sampai 16 juta warna dan masih
terlihat baik jika dilihat di bawah sinar matahari langsung. Dengan
catatan, pengguna harus mengatur kecerahan ke tingkat maksimal agar
tampilan mudah terlihat.
Dari sisi kepadatan dan ketajaman, layar beresolusi HD (720 x 1280)
ini memiliki kepadatan piksel 294 piksel per inch (ppi), cukup baik jika
digunakan untuk menonton video, melihat hasil foto sampai berselancar
di internet.
Saat disentuh, layar pada Zenfone juga memiliki tingkat responsivitas
yang tinggi yakni hanya 60ms (milidetik). Artinya, tidak ada jeda yang
terasa saat Anda mengklik pada icon aplikasi atau melakukan swipe atau
menggeser layar.
Response time 60ms ini akan menghadirkan pengalaman yang lebih baik
saat menekan tombol untuk melakukan panggilan telepon ataupun saat
mengetik pesan. Dan yang pasti, pengalaman pengguna pada aplikasi gaming
juga lebih sempurna.
Selain responsif, layar ASUS Zenfone juga mendukung fitur Glove Mode.
Jika diaktifkan, layar tersebut akan menjadi sensitif bahkan meski jari
pengguna terbungkus sarung tangan.
Zenfone juga memiliki dual microphone (di bagian atas dan bawah) yang
mampu berfungsi sebagai noice cancellation. Fitur ini akan sangat
terasa manfaatnya saat Anda melakukan panggilan telepon dengan latar
belakang suara yang bising.
Teknologi Kamera Terbaik
Meski berada di kisaran harga 2 juta, kami harus angkat topi terhadap
kemampuan kamera 8 megapiksel dengan sensor buatan Sony yang dimiliki
Zenfone 5. Bukan cuma sistem fokus otomatis, resolusi 8 megapiksel dan
lampu LED yang membuat kamera di smartphone ini keren, tapi juga
dukungan aplikasi mumpuni yang memang disertakan ASUS untuk mereka yang
suka fotografi.
Saat membuka aplikasi kamera, ada menu di kiri bawah yang siap
menampilkan 13 moda siap pakai yang terdiri dari Auto, Time Rewind, HDR,
Panorama, Night, Low Light, Selfie, Miniature, Depth of Field,
Beautification dan GIF Animation.
Membutuhkan waktu sangat banyak untuk menjelaskan tiap-tiap dari
ke-13 mode pemotretan yang ada pada Zenfone. Tapi singkatnya, Anda harus
mencoba mode Time Rewind, Depth of Field dan Low Light jika memiliki
smartphone ini. Penjelasannya bisa dilihat di masing-masing gambar di
bawah.
Selain mode otomatis tadi, ASUS tak ketinggalam menyediakan setelan
tambahan untuk pengguna yang butuh fleksibilitas lebih baik. Pengaturan
tersebut mencakup perubahan white balance, ISO, timer, nilai eksposur,
deteksi wajah, dan banyak lagi.
Ada beragam efek keren yang bisa dicipta oleh aplikasi bawaan kamera
Zenfone 5 ini. Teknologi PixelMaster yang ada di Zenfone 5 terlihat
bekerja cukup baik untuk mengambil beragam momen.
ZenUI
Zenfone 4, 5 dan 6 hadir dengan platform Android versi Jelly Bean
(4.3). Kendati demikian, ketiganya kelihatannya tak mau tampil sama
dengan perangkat Android standar. Itulah mengapa, ASUS menanamkan ZenUI
sebagai antarmuka standar di ketiga seri ini.
ZenUI sepintas mirip dengan launcher Jelly Bean atau Apex Launcher
yang tersedia di Google Play. Hanya saja ada penambahan lebih banyak
fasilitas di ZenUI ini. Secara total, ASUS melakukan hingga 1.000
modifikasi dari tampilan Android standar hingga menjadi tampilan yang
bisa kita lihat sebagai ZenUI.
Sekilas melihat, Anda memang akan melihat antarmuka Zenfone yang jauh
berbeda dengan tampilan standar Android. Icon terlihat simpel sekaligus
menarik dengan warna-warni modern. Selain tampilan, Asus juga merancang
ZenUI agar mudah digunakan. Ada banyak aplikasi khas yang dihadirkan
ZenUI, namun enam yang menjadi andalan adalah What’s Next, Do It Later,
PixelMaster, Air Link, Omlet Chat, dan Open Cloud.
Inilah beberapa fitur menarik yang akan Anda temukan di ZenUI.
Desain Visual yang Baru
Pertama-tama pada desain visual yang baru adalah home screen yang baru. Home screen ini punya desain ikon aplikasi, layout folder, serta weather & time widget yang berbeda, plus Anda bisa memilih color mask dari lima belas yang disediakan Asus. Anda dapat dengan mudah mengganti warna background dari wallpaper yang digunakan.
Desain visual baru itu turut diterapkan Asus pada lock screen
dan aplikasi bawaan ZenFone. Bahkan, untuk semakin memudahkan
penggunaan, tidak hanya desain visual dari aneka aplikasi native yang
serupa, namun sejumlah user interface-nya juga.
ZenUI pun memudahkan untuk mengatur aplikasi yang ada. Anda dapat
dengan mudah mengunci aplikasi tertentu agar tidak bisa diakses
sembarang orang maupun memindahkannya ke SD card.
Dari tampilan utama ZenUI, jika Anda melakukan swipe dari sudut kiri
ke arah bawah, Anda akan dapat melihat notifikasi terkait pesan yang
masuk, panggilan tak terjawab, ataupun notifikasi lainnya. Sementara,
jika Anda melakukan swipe di sudut kanan, Anda akan menemukan berbagai
opsi setting serta shortcut.
Yang menarik, jika Anda melakukan update firmware ke versi terbaru,
ASUS menyediakan fitur Boost pada ZenUI. Shortcut ini menampilkan berapa
kapasitas RAM yang sedang tidak digunakan oleh smartphone. Jika Anda
menekan icon tersebut, Boost akan membersihkan beberapa aplikasi yang
sedang tidak digunakan dari background sehingga akan menambah kapasitas
RAM yang bisa dimanfaatkan aplikasi lain. Ini tentu sangat bermanfaat
bagi pengguna agar smartphone-nya tidak terasa lag.
What’s Next
What’s Next adalah pengingat akan berbagai hal penting yang akan
datang. What’s Next ini tersedia tidak hanya pada aplikasi melainkan
juga pada home screen dan lock screen. Berbagai hal penting yang akan
diingatkan itu ditampilkan sesuai dengan urutan waktunya. Jadi, tidak
sekadar mengingatkan Anda secara terus-menerus, urutannya pun bisa
dilihat dengan mudah tanpa harus membuka Calendar.
What’s Next bisa mengingatkan akan missed call serta e-mail dan sms
yang belum dibaca dari berbagai pihak yang masuk dalam kelompok VIP
maupun Favorites. Siapa saja yang masuk pada kelompok VIP atau Favorites
itu bisa Anda tentukan sendiri. Bagusnya, untuk e-mail yang punya
status urgent, meski tidak berasal dari VIP maupun Favorites, akan tetap
ditampilkan.
Selain missed call, e-mail, dan sms, fitur ini akan mengingatkan
mengenai event yang akan datang termasuk tanggal ulang tahun dari mereka
yang masuk dalam kelompok VIP maupun Favorites. Khusus Favorites, masih
ditambah dengan tanggal pernikahannya. Begitu pula bila Anda akan telat
menghadiri suatu event, terjadi perubahan pada event bersangkutan
seperti jamnya digeser atau dibatalkan, maupun prakiraan cuaca.Bergantung pada hal yang diingatkan, What’s Next bisa memberikan masukan yang menurutnya sesuai. Sebagai contoh, jika diperkirakan telat menghadiri suatu pertemuan, ia akan menyarankan Anda untuk menghubungi teman dan memberitahunya. Contoh lain, bila diperkirakan besok akan ada badai, What’s Next menganjurkan Anda agar besok tetap di rumah.
Do It Later
Seperti namanya, Do It Later, adalah catatan yang berisikan tindakan yang hendak dilakukan di kemudian waktu. Berbeda dengan Calendar, Do It Later lebih kepada sesuatu yang belum dilakukan karena kondisi yang tidak memungkinkan. Misalnya saat sedang rapat dengan para petinggi, Anda ditelepon oleh rekan kerja Anda. Agar tidak mengganggu, Anda memilih opsi untuk menolaknya dan mengirimkan pesan untuk meneleponnya kemudian. Nah, janji Anda untuk menelepon kemudian itu akan dicatat oleh Do It Later. Tidak perlu mengetiknya secara manual.
Selain urusan ditelepon dan menelepon, Do It Later juga bisa diaplikasikan terhadap e-mail, sms, browser, dan sejumlah aplikasi pihak ketiga. Jadi, bila Anda belum sempat membaca e-mail, membalas sms, dan membaca suatu artikel di situs kesayangan, semuanya bisa dicatatkan pada Do It Later agar Anda tidak lupa melakukannya nanti. Seperti halnya telepon yang masuk, Anda cukup memilih opsi yang sesuai seperti membacanya kemudian atau membalasnya kemudian. Do It Later akan mencatatnya.
Saat makan siang atau waktu luang lain, Anda bisa membuka Do It Later dan melihat apa saja yang direncanakan untuk dilakukan termasuk menelepon teman Anda tadi. Untuk melakukan tindakan yang ditunda ini pun, bisa melalui Do It Later itu. Contoh, untuk artikel yang ditunda, Anda bisa menekan opsi untuk membacanya sekarang dan Asus ZenFone akan membawamu langsung ke alamat bersangkutan.
PixelMaster
Tidak lengkap rasanya bila smartphone masa kini tidak dilengkapi dengan fitur yang berhubungan dengan kamera. Begitu pula halnya dengan Asus ZenFone 5 maupun 6 dan Zen UI-nya. Jajaran smartphone ini punya fitur untuk kamera yang disebut PixelMaster. Menurut Asus, PixelMaster adalah teknologi yang menggabungkan software, hardware, dan desain optik untuk memberikan kualitas foto yang lebih baik, termasuk juga video.
Terdapat sejumlah fitur yang ditawarkan ZenUI beserta PixelMaster, namun yang paling menonjol adalah mode Low light yang bisa meningkatkan sensitivitas terhadap cahaya sampai 400%. Ini dicapai dengan mengubah resolusi dan melakukan pengolahan memanfaatkan algoritma khusus. Untuk menggunakannya, Anda cukup memilih mode Low light yang disediakan pada menu. Selain itu, jika Asus ZenFone 5 atau 6 mendeteksi Anda berada di tempat yang kurang cahaya, akan muncul ikon burung hantu yang bila ditekan akan mengaktifkan mode ini.
Untuk foto, ZenUI juga menyediakan mode Auto, Time rewind, HDR, Panorama, Night, Selfie, Miniature, Depth of field, Smart remove, All smiles, Beautification, dan GIF animation. Sementara, untuk video ada tiga mode selain Low light, yakni Auto, Miniature, dan Time lapse.
Fungsi dari setiap mode ini mirip dengan namanya. Ambil contoh Time rewind, mode ini akan mengambil sejumlah gambar mulai dari beberapa saat sebelum Anda menekan tombol shutter sampai beberapa saat sesudahnya. Begitu pula halnya dengan mode Selfie yang akan mengambil selfie dengan kamera utama yang memiliki resolusi lebih tinggi. Saat mode ini aktif, setelah memilih jumlah wajah yang hendak difoto, cukup mengarahkan kamera utama pada yang mau dipotret. Ia akan mengambil tiga gambar tanpa Anda perlu menekan tombol shutter.
Air Link
Air Link ditujukan untuk memudahkan Anda melakukan koneksi dengan perangkat lain seperti PC desktop, laptop, dan smartphone. Air Link ini mencakup Remote Link, Link Rim, Share Link, dan Party Link.
Remote Link dikhususkan untuk mengakses PC desktop maupun laptop dari smartphone Asus yang menggunakan ZenUI. Dengan bantuan Remote Link, Anda bisa mengontrol Power Point dalam melakukan presentasi, mengontrol multimedia yang sedang diputar, dan mendapatkan akses ke aplikasi lain.
Kebalikan dari Remote Link, Link Rim bertujuan untuk memudahkan Anda mengontrol Asus ZenFone melalui PC desktop atau laptop. Layar yang lebih besar dan dukungan keyboard yang sebenarnya sering kali memudahkan suatu kegiatan. Anda pun bisa menampilkan film dari smartphone di layar PC desktop atau laptop untuk ditonton ramai-ramai.
Sementara Share Link dan Party Link, keduanya dirancang Asus untuk berbagi dengan perangkat mobile lain yang mendukung tanpa menggunakan koneksi internet. Bila Share Link lebih pada mentransfer file, termasuk yang berukuran besar, ke sebuah perangkat mobile lain, maka Party Link lebih ke berbagi foto, misalnya potret yang baru saja diambil, dengan sejumlah perangkat mobile lain yang berdekatan.
Omlet Chat
Pada ZenUI, Asus telah mengintegrasikan aplikasi untuk chat yaitu Omlet Chat. Asus menyebut Omlet chat ini sebagai open social messaging platform. Kata open ditekankan di sini berhubung Omlet Chat mengklaim percakapan Anda serta data lainnya seperti foto dan video akan disimpan pada media penyimpanan cloud pilihanmu seperti Dropbox dan Box. Server Omlet Chat hanya akan menyimpan berbagai data tersebut selama dua minggu.
Sejalan dengan ZenUI yang bertujuan untuk memberikan kemudahan pada penggunanya, Omlet Chat juga memberikan sejumlah kemudahan seperti halnya Social Hotspot dan Open Drawer App. Social Hotspot membolehkan Anda untuk mengundang mereka yang sedang berada di sekitarmu untuk berbincang, sedangkan Open Drawer App berisikan sejumlah aplikasi ringkas yang antara lain bisa digunakan untuk menggambar dan memeriksa lokasimu.
Pada ZenUI versi 1.1, Asus juga telah mengintegrasikan Omlet Chat pada Contacts, Calendar, Email, dan Galery. Anda bisa mengaksesnya secara langsung dari sana.
Open Cloud
Open Cloud memudahkan Anda untuk terhubung ke cloud, baik itu Dropbox, Google Drive, OneDrive (SkyDrive), maupun milik Asus sendiri: WebStorage dan Home Cloud. Open Cloud ini terintegrasi pada Gallery, Music, File Manager, dan Camera. Anda tidak perlu membuka aplikasi cloud bersangkutan untuk sekadar mengirimkan atau melihat foto maupun file lainnya. Hal itu bisa dilakukan langsung melalui keempat aplikasi ini.
Rangkaian fitur baru di ZenUI memang terasa segar dan memudahkan pengoperasian smartphone Asus Zenfone. Boleh dibilang, kerja keras Asus menggarap ZenUI membuahkan hasil yang manis.
Daya Tahan Baterai
Smartphone ASUS Zenfone 5 menyediakan 2 slot kartu micro SIM. Kedua kartu ini bisa hidup (standby) bersamaan dan bisa terhubung ke jaringan 3G. Ini tentu kabar baik buat kamu yang memang punya dua nomor dan enggan membawa dua handset. Tapi yang perlu diperhatikan, jika mengaktifkan kedua kartu, tentu daya tahan baterai akan lebih terkuras.
Di Zenfone 5 ASUS membenamkan baterai Lithium Polymer 2110 mAh. Jika Anda hanya memakai satu slot SIM dan mengaktifkan data (3G) serta dipakai normal (telepon dan SMS) maka Zenfone 5 kira-kira bisa bertahan 10 hingga 12 jam. Waktu pakai ini bakal berkurang jadi 7 sampai 8 jam jika kedua slot SIM dipakai dan aktif menerima sinyal jaringan dan layar smartphone sering dihidupkan.
Dari pengalaman menggunakan Zenfone 5 dengan satu kartu SIM dan menjalankan beragam aplikasi seperti Youtube, Facebook, Twitter, dan beberapa game yang didownload dari Google Play secara intensif, baterai terkuras habis dalam waktu 10 jam lebih.
Kapasitas baterai ini memang agak terlampau “ketat” untuk konfigurasi dua kartu SIM, apalagi jika data di keduanya aktif. Saran kami, jika ingin mendapat umur baterai yang lebih panjang, cobalah melakukan konfigurasi menggunakan fitur ASUS Power Saver untuk menghemat baterai. Dengan satu kartu aktif dan fitur Power Saver hidup, Zenfone 5 mempu bertahan hingga lebih dari 12 jam.
Kinerja
Banyak orang penasaran dengan kinerja smartphone yang ramah kantong ini. Kebanyakan bertanya soal kinerja grafis saat bermain game. Nah, dari hasil uji menggunakan aplikasi NenaMark2, Quadrant Standard, Linpack, SmartBench 2012, Antutu dan 3D Mark, kinerja Zenfone 5 tercatat menyamai perangkat prosesor 4 inti non Intel ataupun smartphone yang dipasarkan di harga lebih mahal.
Pengujian dengan langsung bermain game juga dilakukan. Ada beberapa game yang kami coba jalankan di Zenfone 5 seperti Real Steel, Pacific Rim, dan Respawnables. Meski pada game Real Steel masih sedikit terasa sendatan halus, namun pada game-game lainnya, Zenfone 5 mampu menjalankan game tanpa ada hambatan berarti.
Spesifikasi Asus Zenfone 5
Berikut adalah spesifikasi komplit Asus Zenfone 5
Berat | 145 g |
CPU | Intel® Atom™ Z2560 ( 1.6 GHz ) |
Memori | 2 GB RAM |
Storage | 8GB eMMC Flash |
5GB free lifetime ASUS WebStorage | |
Slot Memori | Micro-SD card (hingga 64 GB) |
Teknologi Konektivitas | WLAN 802.11 b/g/n |
Bluetooth V4.0+A2DP | |
Dual Micro SIM card ** | |
Network Standard | HSPA UL:5.76 Mbps /DL:42 Mbps |
DC-HSPA+ UL:5.76 Mbps/DL:42 Mbps | |
Navigation | GPS & GLONASS |
Display | 5inci, HD 1280×720, IPS dengan Capacitive touch panel |
User Interface / UI | •ASUS ZenUI with over 1000+software enhancements |
(What’s Next, PC Link, Share Link, Quick Access, ASUS Splendid, dll) | |
Baterai | 2110 mAh Lithium |
Waktu Siaga | 353 hours |
Waktu Bicara | 18.5 hours |
Kamera | Front 2 Mega-Pixel |
Rear 8 Mega-Pixel, Auto Focus, F2.0 Aperture, PixelMaster | |
5 -element lens | |
Video Playback : | MPEG4 up to 1080p |
Video Recording : | MPEG4 up to 1080p @30fps, 720p @ 30fps |
Slot Audio | 3.5mm |
Audio | MP3/3GP/AAC/AAC+ |
Browser | Google Browser/Youtube Browser/WAP |
Messaging | SMS/MMS/IM/Email |
Google Mail/Exchange/POP3/IMAP4/SMTP | |
Sensor | G-Sensor/E-Compass/Proximity/Motion Sensor/Hall Sensor |
KESIMPULAN
Dari sekian pengujian dan pengalaman menggunakan perangkat ini, kami sangat merekomendasikan Asus Zenfone 5 untuk mereka yang ingin perangkat Android serba bisa dengan harga masuk akal.
Kinerja baik dalam mengolah grafis ringan sampai sedang adalah kelebihan Zenfone 5, termasuk antarmuka (ZenUI) yang tetap bisa menampilkan gerakan yang halus meski ada banyak program yang sedang berjalan.
Kamera Zenfone 5 dengan segala fasilitas di softwarenya juga jadi nilai lebih, utamanya buat mereka pengabadi momen. Apalagi tersedia beragam efek dan fasilitas penyunting umum yang membuat kita tak perlu lagi memasang aplikasi terpisah. Satu lagi, Anda harus mencoba kehebatan teknologi Pixel Master utamanya saat memotret di ruang yang minim cahaya, tanpa flash.
(sumber: infokomputer.com)
0 comments:
Posting Komentar